Inilah Peradaban Kerajaan dan Kekaisaran Kuno Afrika dan Sejarahnya
Sejarah Peradaban Kerajaan dan Kekaisaran Kuno Afrika
A. Peradaban Kerajaan/Kekaisaran axum
Inilah Peradaban Kuno Afrika dan Sejarahnya |
Kekaisaran Axum pada masa puncak kejayaannya pernah menjadi empat Negara adidaya bersama Persia, Romawi dan Cina. Pada tahun 100-940 M perdangangan dan militer kekaisaran ini merupakan yang terpenting di kawasan Eritrea dan Ethiopia. Kekaisaran Axum mengendalikan beberapa wilayah Ethiopia Utara, Eritrea, Sudan utara, Mesir selatan, Djibouti, Yaman barat, dan Arab Saudi bagian selatan. Total luas wilayah kekaisaran axum mencapai 1,25 juta km atau (setara dengan setengah luas negara India). Aktivitas perdagangan Kekaisaran Axum telah sampai jauh ke wilayah timur, yaitu Cina dan India. Kota Aksum pernah menjadi kota metropolis yang ramai, pusat budaya dan pusat perekonomian.
B. Peradaban Kerajaan/Kekaisaran Benin
Kerajaan Benin terletak di selatan bagian tengah dari Nigeria. Benin merupakan negara Afrika pra-kolonial yang berdiri pada 1300 M. Sampai akhir abad ke-19 kekaisaran ini menjadi salah satu kekuatan utama di Afrika Barat. Kekuatan raja Benin ini diceritakan oleh salah satu saksi sejarah yang bernama Olfert Dapper, dalam satu hari Raja Benin dapat menyiapkan 20.000 orang untuk berperang , bahkan dalam keadaan genting dapat menyiapkan sampai 180.000 orang. Dengan kekuatan militer yang kuat, kerajaan benin memiliki pengaruh besar di antara bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya. Kekuasaanya membentang di kota-kota dan pelosok desa. Tidak ada raja lain di sekitarnya saat itu yang memiliki banyak kota indah seperti milik Raja Benin.
Ketika kapal dagang Eropa mulai mengunjungi Afrika Barat mulai abad ke-15 dan seterusnya, Kekaisaran Benin yang memiliki kendali untuk mengontrol perdagangan antara masyarakat pedalaman Afrika dan Eropa sewaktu Ketika Inggris mencoba untuk memperluas perdagangan mereka sendiri di abad ke-19, para prajurit Benin membunuh utusan kerajaan inggris
C. Peradaban Kerajaan/Kekaisaran kuno Ghana
Kerajaan Ghana dahulu berpusat di wilayah Senegal dan Mauritania. Pada tahun 750 - 1078 M Kerajaan Ghana mendominasi di daerah Afrika Barat. Bangsa-bangsa yang ada wilayah Afrika Utara menyebut kerajaan ini sebagai “Tanah Emas”. Kerajaan ini telah memiliki sistem metode administrasi yang rapi dan tertata, kekuatan tentara yang besar, dan terkenal atas monopolinya terhadap tambang emas.
Soninke merupakan raja yang mendirikan Kerajaan Ghana, Meskipun dia tidak pernah sepenuhnya memeluk Islam, hubungan baik dengan pedagang Islam tetap dapat terjaga. Kekayaan Kerajaan Ghana berasal dari tambang emas dan menjadikan unta sebagai moda pengangkutnya. Al-Hamdani, seorang penulis Arab mengatakan bahwa Kerajaan ini memiliki tambang emas terkaya di dunia. Kekuatan militer Ghana memiliki memiliki 200.000 prajurit dan 40.000 pemanah
D. Peradaban Kerajaan/Kekaisaran Mali kuno
Runtuhnya Kerajaan Ghana membuat Kekaisaran Mali mendominasi di wilayah Afrika Barat. Wilayah kerajaan ini terletak di Sungai Niger dan di sebelah barat Ghana (saat ini dikenal dgn Nigeria dan Mali). Puncak kejayaan kekaisaran ini terjadi pada tahun 1350-an.
Kekaisaran Mali didirikan oleh Mansa (Raja) Sundiata Keita dan menjadi terkenal karena kekayaannya, terutama Mansa Musa yang adalah cucu dari saudara tiri Sundiata. Mansa Musa inilah yang berhasil membawa Mali kepada kajayaanya, di mana perdagangan mencapai tiga kali lipat dari masa sebelumnya. Selama pemerintahannya, Mansa Musa telah berhasil memperluas wilayahnya hingga dua kali lipat lebih luas sehingga kerajaan ini lebih besar daripada kerajaan-kerajaan Eropa pada saat itu.
Kota-kota Mali menjadi pusat perdagangan penting di semua Afrika Barat, serta terkenal dengan pusat-pusat kekayaan, budaya dan pendidikan. Timbuktu, sebuah kota penting di Mali, menjadi salah satu pusat budaya yang penting tidak hanya bagi bangsa Afrika, tetapi dari seluruh dunia. Karna Perpustakaan yang luas dan universitas Islam dibangun membuat kota ini menjadi tempat pertemuan para penyair terbaik, ulama dan seniman dari Afrika dan Timur Tengah.
E. Peradaban Kerajaan/Kekaisaran NOK
Sekitar 2.500 tahun yang lalu diduga hadir sebuah peradaban yang disebut dengan Nok, peradaban Nok ini pernah tumbuh dan berkembang di wilayah Nigeria, namun sayangnya peradaban Nok ini tidak dapat bertahan hingga saat ini dan hilang ditelah oleh waktu. Bukti dari kehadiran peradaban Nok ada dengan ditemukannya sebuah artefak berupa patung tanah liat pada tahun 1928. Peradaban Nok diyakini tidak memiliki sistem penulisan, namun telah memiliki sistem sosial yang maju serta menjadi pelopor pembuat patung tanah liat dengan ukuran besar di wilayah Sub-Sahara pada masanya.
Beberapa teori menyebutkan penyebab hancurnya peradaban ini adalah eksploitasi sumber daya alam berlebihan yang mengakibatkan turunnya jumlah populasi. Meskipun diyakini sebagai salah satu peradaban paling tua di Afrika, bukti keberadaan mereka sangat sedikit dan karenanya sulit untuk diteliti.
Para arkeolog modern percaya kalau kebudayaan Nok memiliki peran penting dalam pengembangan budaya lain di sekitarnya seperti Yoruba dan Benin. Bangsa Nok tampaknya memiliki pengetahuan dan jiwa seni yang tinggi, terlihat dari bukti peninggalan sejarah berupa patung-patung terakota yang di sekitar situs pemukiman kuno Nok.
Mereka juga orang Afrika pertama yang mengenal teknik peleburan besi, meskipun diyakini bahwa teknologi itu diperkenalkan budaya lain, kemungkinan Karthago.
Sekian Tentang Peradaban Kerajan dan Kekaisaran Kuno Afrika Serta Sejarahnya, Semoga Dapat Bermanfaat
Posting Komentar untuk "Inilah Peradaban Kerajaan dan Kekaisaran Kuno Afrika dan Sejarahnya"