Bab III Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sekedar referensi bagi saudara/i yang sedang dalam penyusunan skripsi, untuk melihat bab I dan bab III silahkan klik atau berkunjungi di link ini bab I dan bab II
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini akan menggunakan metodo deskriptif dengan pendekatan kuantitatif guna mendapatkan jawaban hipotesis yang telah diajukan serta dapat mewujudkan tujuan penelitian sesuai dengan yang telah ditetapkan. Desain penelitian ini mengambil suatu pendekatan dalam bentuk pengujian hubungan antara variable.
Penelitian dan penggunaan desain ini dengan tujuan untuk mempermuda pengukuran hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Dalam hal ini Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
Menurut Hadari Nawawi (2005:63) “ metodo deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang , lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”.
Sedangkan menurut Sugiono (2005:21) menyatakan bahwa “metodo deskriptif adalah suatu metodo yang digunakan untuk mengambarkan atau menganalisa suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
2. Variabel Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini mengunakan variable kualitas pengaruh pembangunan infrastruktur jalan sebagai variable bebas. Sedangkan yang menjadi variable terikat adalah kesejahteraan masyarakat desa di Desa Tanjung, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Dengan demikian, maka model konstelasi penelitian yang akan digunakan dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini:
Keterangan:
X = Pembangunan Infrastruktur Jalan
Y = Kesejahteraan Masyarakat Desa
Ï·xy = Menunjukkan seberapa besar pengaruh (X) terhadap (Y)
É› = Epsilon yaitu variabel bebas lain yang berpengaruh pada
(Y) namun tidak diteliti.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2011:141) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: Subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Sementara menurut Arikunto (2010:173 ) bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meniliti semua elemen yang ada pada wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dari beberapa pendapat tersebut manjadi salah satu acuan bagi peneliti untuk menentukan populasi.
Dalam penelitian ini populasi target adalah seluruh masyarakat Desa Tanjung yang berjumlah 10.606 orang.
2. Sampel
Masih menurut Sugiyono (2011:141) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar homogen dan representatif (bersifat mewakili).
Menurut Surhasimi Arikunto (2006:112), mengatakan bahwa “Apabila kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10% sampai 25% atau 15% sampai 25% atau lebih.
Pendapat diatas sesuai dengan pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2011:90), bahwa “Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500”.
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel berdasarkan perhitungan statistic dengan menggunakan Rumus Slovin. Untuk tingkat toleransi kesalahan (error tolerance) yang ditetapkan dalam penentuan sampel ini adalah 15% (0,15).
Rumus Slovin :
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Prosentase (%), toleransi ketidak telitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel.
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, sampel yang didapat berjumlah 44 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2003:74), bahwa “Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama-tama populasi secara keseluruhan berjumlah 10.606. kemudian dikelompokan dalam (Cluster Sampling) menjadi dua kelompok yaitu pemerintah desa yang berjumlah 18 orang dan kelompok masyarakat yang berjumlah 10588 orang.
Untuk mendapatkan responden yang memahami masalah penelitian maka kelompok masyarakat dihomogenkan menjadi masyarakat yang berpendidikan SMA ke atas 656 orang. Sementara dari kelompok pemerintahan desa berjumlah 18 orang.
Maka untuk mendapatkan sampel sebesar yang telah ditentukan (44 orang) dilakukan dengan teknik proposional sampling dari masing-masing kelompok, sehingga didapatkan besar sampel dari kelompok pemerintahan desa sebanyak 1 orang dan dari kelompok masyarakat berpendidikan SMA keatas sebanyak 43 orang.
Akhirnya dalam pengambilan data responden diambil berdasarkan teknik simple random sampling dari masing-masing kelompok sebanyak 44 orang.
Untuk memperjelas uraian di atas, maka dapat digambarkan dalam skema teknik pengambilan sampel seperti di bawah ini:
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Angket)
Sugiyono (2011:142) menyatakan bahwa:
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti atau dengan pasti variabel yang akan diukur dan atau apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu yang dilakukan peneliti dengan cara membagi daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden untuk menjawab dengan didampingin oleh peneliti guna menghindari pertanyaan yang kurang dipahami dan bisa diisi orang lain. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan skala likert interval 4.
2. Dokumentasi
Menurut sugiyono (2011:329-330) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya manumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Untuk memperjelas uraian di atas, maka dapat digambarkan dalam tabel seperti di bawah ini:
Dalam mengumpulkan informasi atau data peneliti bekerja sama dengan pemerintah Desa serta masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
D. Hipotesis Penelitian
Pengujian Hipotesis dapat dilakukan dengan langakah kerja sebagai berikut :
1. Pernyataan Hipotesis statistic (H0 dan Hi), yaitu:
Ho : r ≠ 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap Y
H1 : r ≠ 0, artinnya terdapat pengaruh X terhadap Y.
E. Deskripsi Instrumen Penelitian
1. Variabel Pembangunan Infrastruktur Jalan
a) Definisi Konseptual Pembangunan Infrastruktur Jalan
Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu program utama pemerintah desa sebagai struktur dasar dalam penataan elemen lingkungan. Dengan adanya sarana transportasi darat, maka pertumbuhan ekonomi meningkat, serta peningkatan akses terhadap pelayanan masyarakat desa dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
b) Definisi Operasional Pembangunan Infrastruktur Jalan
Skor pembangunan infrastruktur jalan yang diperoleh dari 44 responden yang diukur dengan menggunakan instrumen berbentuk skala likert (likert scale) terdiri dari 20 butir pertanyaan yang ditandai dengan beberapa indikator yaitu: struktur dasar, penataan lingkungan, sarana transportasi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan akses.
c) Kisi-Kisi Instrumen Pembangunan Infrasturktur Jalan
Data penelitian tentang pembangunan infrastruktur jalan yang disusun dangan skala likert (likert scale) dimaksud adalah skor 1 sebagai pembangunan infrastruktur jalan yang terendah dan skor 4 adalah pembangunan infrastruktur jalan yang tertinggi. Kisi-kisi ditampilkan merupakan matriks dari variabel dan indikator serta sebaran butir instrumen.
Dari matriks ini tercatat 20 butir yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan sejumlah informasi atau data dari responden. Berikut dapat dilihat kisi-kisi variabel pembangunan infrastruktur jalan yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Variabel Kesejahteraan Masyarakat Desa
a) Definisi Konseptual Kesejahteraan Masyarakat Desa
Kesejahteraan masyarakat desa adalah merupakan sebagai kewajiban pemerintah desa dalam menyediakan kepentingan masyarakat supaya kebutuhan terpenuhi, adanya kesatuan sosial, memberikan keamanan dan keselamatan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
b) Definisi Operasional Kesejahteraan Masyarkat Desa
Skor kesejahteraan masyarakat desa yang diperoleh dari 44 responden yang diukur dengan instrumen berbentuk skala likert (likert scale) yang terdiri dari 20 butir pernyataan yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu: kepentingan masyarakat, kebutuhan masyarakat, kesatuan sosial, keamanan, dan keselamatan.
c) Kisi-Kisi Instrumen Kesejahteraan Masyarakat Desa
Data penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang disusun dengan menggunakan skala 1 sampai skala likert (likert scale) dimaksud adalah skor 1 adalah kesejahteraan masyarakat desa yang terendah dan skor 4 adalah kesejahteraan masyarakat desa yang tertinggi. Kisi-Kisi yang ditampilkan merupakan matriks dari variabel dan indikator serta sebaran butir instrumen.
Dari matriks ini tercatat 20 butir yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi dari responden. Berikut dapat dilihat kisi-kisi instrumen variabel kesejahteraan masyarakat desa yang digunakan dalam penelitian ini.
F. TEKNIK ANALISA DATA
Hasil penyebaran angka masing-masing data diberi skor untuk dihitung dan dianalisa. Teknik untuk menganalisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dan regresi, yaitu dengan :
Dalam penggunaan analisa regresi, perlu memperhatikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: (a) sampel diambil secara acak, (2) variabel berhubungan secara linear, (3) variabel berdistribusi norma atau mendekati normal.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian ini adalah:
Mengolah skor dari dua instrumen penelitian kedalam bentuk penyebaran data yang disajikan dalam bentuk pengelompokan data yang dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
a. Mengolah skor dari dua instrumen penelitian kedalam bentuk penyebaran data yang disajikan dalam bentuk pengelompokan data yang dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
c. Menghitung simpangan baku atau standar deviasi skor masing-masing variabel, dengan rumus:
d. Untuk melihat linearitas hubungan menggunakan regresi linear sederhana, dengan rumus:
e. Untuk melihat kekuatan hubungan dengan kolerasi sederhan dengan mengunakan rumus:
f. Untuk melihat besarnya pengaruh variabel Pembangunan Infrastruktur Jalan (X) terhadap variabel Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y) dengan angka R sguare atau koefesien determinasi, dengan menggunakan rumus:
KD = (r2)
g. Dilanjutkan dengan uji signifikan korelasi produk momen dengan Uji (t) dengan mengunakan rumus:
Dimana:
r : Koefesien determinasi
n : Jumlah reponden
jika thitung<ttabel, maka Ho ditolak
jika thitung>ttabel, maka Ho diterima
G. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi dan jadwal penelitian pada pelaksanaan penelitian dilaksanakan oleh penulis dijelaskan dibawah ini:
1. Lokasi penelitian
Rangkaian kegiatan observasi, studi kepustakaan dan penyebaran koesioner di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
2. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian tercantum pada tabel dibawah ini sesuai dengan kegiatan penulis mulai dari bimbingan skripsi sampai dengan wisuda Ke-IX, terhitung sejak bulan april Tahun 2015 sampai bulan maret 2015, untuk lebih jelasnya jadwal penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini akan menggunakan metodo deskriptif dengan pendekatan kuantitatif guna mendapatkan jawaban hipotesis yang telah diajukan serta dapat mewujudkan tujuan penelitian sesuai dengan yang telah ditetapkan. Desain penelitian ini mengambil suatu pendekatan dalam bentuk pengujian hubungan antara variable.
Penelitian dan penggunaan desain ini dengan tujuan untuk mempermuda pengukuran hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Dalam hal ini Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
Menurut Hadari Nawawi (2005:63) “ metodo deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang , lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”.
Sedangkan menurut Sugiono (2005:21) menyatakan bahwa “metodo deskriptif adalah suatu metodo yang digunakan untuk mengambarkan atau menganalisa suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
2. Variabel Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini mengunakan variable kualitas pengaruh pembangunan infrastruktur jalan sebagai variable bebas. Sedangkan yang menjadi variable terikat adalah kesejahteraan masyarakat desa di Desa Tanjung, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Dengan demikian, maka model konstelasi penelitian yang akan digunakan dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini:
Keterangan:
X = Pembangunan Infrastruktur Jalan
Y = Kesejahteraan Masyarakat Desa
Ï·xy = Menunjukkan seberapa besar pengaruh (X) terhadap (Y)
É› = Epsilon yaitu variabel bebas lain yang berpengaruh pada
(Y) namun tidak diteliti.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2011:141) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: Subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Sementara menurut Arikunto (2010:173 ) bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meniliti semua elemen yang ada pada wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dari beberapa pendapat tersebut manjadi salah satu acuan bagi peneliti untuk menentukan populasi.
Dalam penelitian ini populasi target adalah seluruh masyarakat Desa Tanjung yang berjumlah 10.606 orang.
2. Sampel
Masih menurut Sugiyono (2011:141) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar homogen dan representatif (bersifat mewakili).
Menurut Surhasimi Arikunto (2006:112), mengatakan bahwa “Apabila kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10% sampai 25% atau 15% sampai 25% atau lebih.
Pendapat diatas sesuai dengan pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2011:90), bahwa “Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500”.
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel berdasarkan perhitungan statistic dengan menggunakan Rumus Slovin. Untuk tingkat toleransi kesalahan (error tolerance) yang ditetapkan dalam penentuan sampel ini adalah 15% (0,15).
Rumus Slovin :
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Prosentase (%), toleransi ketidak telitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel.
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, sampel yang didapat berjumlah 44 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2003:74), bahwa “Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama-tama populasi secara keseluruhan berjumlah 10.606. kemudian dikelompokan dalam (Cluster Sampling) menjadi dua kelompok yaitu pemerintah desa yang berjumlah 18 orang dan kelompok masyarakat yang berjumlah 10588 orang.
Untuk mendapatkan responden yang memahami masalah penelitian maka kelompok masyarakat dihomogenkan menjadi masyarakat yang berpendidikan SMA ke atas 656 orang. Sementara dari kelompok pemerintahan desa berjumlah 18 orang.
Maka untuk mendapatkan sampel sebesar yang telah ditentukan (44 orang) dilakukan dengan teknik proposional sampling dari masing-masing kelompok, sehingga didapatkan besar sampel dari kelompok pemerintahan desa sebanyak 1 orang dan dari kelompok masyarakat berpendidikan SMA keatas sebanyak 43 orang.
Akhirnya dalam pengambilan data responden diambil berdasarkan teknik simple random sampling dari masing-masing kelompok sebanyak 44 orang.
Untuk memperjelas uraian di atas, maka dapat digambarkan dalam skema teknik pengambilan sampel seperti di bawah ini:
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Angket)
Sugiyono (2011:142) menyatakan bahwa:
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti atau dengan pasti variabel yang akan diukur dan atau apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu yang dilakukan peneliti dengan cara membagi daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden untuk menjawab dengan didampingin oleh peneliti guna menghindari pertanyaan yang kurang dipahami dan bisa diisi orang lain. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan skala likert interval 4.
2. Dokumentasi
Menurut sugiyono (2011:329-330) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya manumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Untuk memperjelas uraian di atas, maka dapat digambarkan dalam tabel seperti di bawah ini:
Dalam mengumpulkan informasi atau data peneliti bekerja sama dengan pemerintah Desa serta masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
D. Hipotesis Penelitian
Pengujian Hipotesis dapat dilakukan dengan langakah kerja sebagai berikut :
1. Pernyataan Hipotesis statistic (H0 dan Hi), yaitu:
Ho : r ≠ 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap Y
H1 : r ≠ 0, artinnya terdapat pengaruh X terhadap Y.
E. Deskripsi Instrumen Penelitian
1. Variabel Pembangunan Infrastruktur Jalan
a) Definisi Konseptual Pembangunan Infrastruktur Jalan
Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu program utama pemerintah desa sebagai struktur dasar dalam penataan elemen lingkungan. Dengan adanya sarana transportasi darat, maka pertumbuhan ekonomi meningkat, serta peningkatan akses terhadap pelayanan masyarakat desa dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
b) Definisi Operasional Pembangunan Infrastruktur Jalan
Skor pembangunan infrastruktur jalan yang diperoleh dari 44 responden yang diukur dengan menggunakan instrumen berbentuk skala likert (likert scale) terdiri dari 20 butir pertanyaan yang ditandai dengan beberapa indikator yaitu: struktur dasar, penataan lingkungan, sarana transportasi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan akses.
c) Kisi-Kisi Instrumen Pembangunan Infrasturktur Jalan
Data penelitian tentang pembangunan infrastruktur jalan yang disusun dangan skala likert (likert scale) dimaksud adalah skor 1 sebagai pembangunan infrastruktur jalan yang terendah dan skor 4 adalah pembangunan infrastruktur jalan yang tertinggi. Kisi-kisi ditampilkan merupakan matriks dari variabel dan indikator serta sebaran butir instrumen.
Dari matriks ini tercatat 20 butir yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan sejumlah informasi atau data dari responden. Berikut dapat dilihat kisi-kisi variabel pembangunan infrastruktur jalan yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Variabel Kesejahteraan Masyarakat Desa
a) Definisi Konseptual Kesejahteraan Masyarakat Desa
Kesejahteraan masyarakat desa adalah merupakan sebagai kewajiban pemerintah desa dalam menyediakan kepentingan masyarakat supaya kebutuhan terpenuhi, adanya kesatuan sosial, memberikan keamanan dan keselamatan terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
b) Definisi Operasional Kesejahteraan Masyarkat Desa
Skor kesejahteraan masyarakat desa yang diperoleh dari 44 responden yang diukur dengan instrumen berbentuk skala likert (likert scale) yang terdiri dari 20 butir pernyataan yang ditandai oleh beberapa indikator yaitu: kepentingan masyarakat, kebutuhan masyarakat, kesatuan sosial, keamanan, dan keselamatan.
c) Kisi-Kisi Instrumen Kesejahteraan Masyarakat Desa
Data penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang disusun dengan menggunakan skala 1 sampai skala likert (likert scale) dimaksud adalah skor 1 adalah kesejahteraan masyarakat desa yang terendah dan skor 4 adalah kesejahteraan masyarakat desa yang tertinggi. Kisi-Kisi yang ditampilkan merupakan matriks dari variabel dan indikator serta sebaran butir instrumen.
Dari matriks ini tercatat 20 butir yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi dari responden. Berikut dapat dilihat kisi-kisi instrumen variabel kesejahteraan masyarakat desa yang digunakan dalam penelitian ini.
F. TEKNIK ANALISA DATA
Hasil penyebaran angka masing-masing data diberi skor untuk dihitung dan dianalisa. Teknik untuk menganalisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dan regresi, yaitu dengan :
- Korelasi sederhana untuk menentukan ada tidaknya hubungan variabel Pembangunan Infrastruktur Jalan (X) terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y).
- Regresi linier sederhana untuk melihat linearitas hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) dan untuk menentukan kecenderungan kontribusi variabel Pembangunan Infrastruktur Jalan (X) terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y).
- Untuk mengolah atau menganalisa data digunakan SPSS for Windows Version 22.0.
Dalam penggunaan analisa regresi, perlu memperhatikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: (a) sampel diambil secara acak, (2) variabel berhubungan secara linear, (3) variabel berdistribusi norma atau mendekati normal.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian ini adalah:
Mengolah skor dari dua instrumen penelitian kedalam bentuk penyebaran data yang disajikan dalam bentuk pengelompokan data yang dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
a. Mengolah skor dari dua instrumen penelitian kedalam bentuk penyebaran data yang disajikan dalam bentuk pengelompokan data yang dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
c. Menghitung simpangan baku atau standar deviasi skor masing-masing variabel, dengan rumus:
d. Untuk melihat linearitas hubungan menggunakan regresi linear sederhana, dengan rumus:
e. Untuk melihat kekuatan hubungan dengan kolerasi sederhan dengan mengunakan rumus:
f. Untuk melihat besarnya pengaruh variabel Pembangunan Infrastruktur Jalan (X) terhadap variabel Kesejahteraan Masyarakat Desa (Y) dengan angka R sguare atau koefesien determinasi, dengan menggunakan rumus:
KD = (r2)
g. Dilanjutkan dengan uji signifikan korelasi produk momen dengan Uji (t) dengan mengunakan rumus:
Dimana:
r : Koefesien determinasi
n : Jumlah reponden
jika thitung<ttabel, maka Ho ditolak
jika thitung>ttabel, maka Ho diterima
G. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Lokasi dan jadwal penelitian pada pelaksanaan penelitian dilaksanakan oleh penulis dijelaskan dibawah ini:
1. Lokasi penelitian
Rangkaian kegiatan observasi, studi kepustakaan dan penyebaran koesioner di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
2. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian tercantum pada tabel dibawah ini sesuai dengan kegiatan penulis mulai dari bimbingan skripsi sampai dengan wisuda Ke-IX, terhitung sejak bulan april Tahun 2015 sampai bulan maret 2015, untuk lebih jelasnya jadwal penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Daftar Pustaka
A. Buku-Buku
Adisasmita, Sakti Adji. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2011
Arikunto, S. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti.” Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
________“Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik”. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Canning, David and Peter Pedroni. “Infrastructure and Long Run Economic Growth”. England: University of Belfast, 2004.
Daldjoeni, N. Geografi Kota dan Desa. Bandung: PT Alumn, 2003
Hadari, Nawawi. “Metode Penelitian Bidang Sosial”. Yogyakarta: Gaja Mada Universitas Press, 2005.
Inu Kencana, “Pengantar Ilmu Pemerintahan”. cetakan ketiga. Jakarta : Refika Aditama, 2005.
Kansil dan Christine, “sistem pemerintahan Indonesia”. (edisi revisi), Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2002
Kodoatie, R.J. “”Menajemen dan Rekayasa Infrastruktur”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Mankiw, N. Gregory. “pengantar ekonomi (Haris Munandar, Penerjemah)”. Jakarta: Erlangg, 2003.
________N. Gregory, David Romer, David N Weil., “A Contribution To The Empirics of economic Growth, “the quartely journal of economics, Vol 107, No. 2, Mey 1992.
Ndraha, Taliziduhu. “Pembangunan Masyarakat”. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Jakarta.
________, kybernologi (ilmu pemerintahan baru), Jakarta : Rineka Cipta, 2011.
Poerwadarimta, W.J.S., “Pengertian Kesejahteraan Manusia”. Bandung: Mizan, 1996.
Rinaldi Mirsa, “Elemen Tata Ruang Kota”. Lhokseumawe: Graha Ilmu, 2011.
Saparin. Tata, “Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa”. Jakarta: Ghailia Indonesia, 1997.
Solekhan. Moch, “Penyelenggaraan Pemerintah Desa”. Malang: Wisma Kalimetro, 2014.
Soekanto. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
________2006. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : Pt. Raja Garfindo Persada.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta, 2003.
________, “Memahami Penelitian Kuantitatif”. Bandung: Alfabet, 2005.
________, “Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suradinata, Ermaya, “Etika pemerintahan dan geopolitik Indonesia, Bandung: Pustaka Ramadhan, 2011.
Suryono, “Teori dan Isu Pembangunan.” Universitas Malang Press, Malang, 2001.
Todaro, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”. Edisi Bahasa Indonesia. Buku II. Penerbit Erlangga. Jakarta: Erlangga, 2000.
Widjaja, HAW.. Otonomi Desa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tentang Desa
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Posting Komentar untuk "Bab III Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa"